- by david hall
- 3 hari yang lalu
“Jadi walikota bukang cuma bagimana mo ator pemerintahan. Mar ini so bicara manfaat ato dampak for kesejahteraan rakyat,” begitu kata Walikota Bitung Ir Maurits Mantiri MM, membuka percakapan ringan dengan reportase.info.
“Bagaimana memimpin kalu samua cuma main perenta, enda ja lia langsung di lapangan, enda ja baku dapa dengan rakyat," lanjutnya sambil tersenyum.
Ciri khasnya keluar, menembus sekat selaku orang nomor 1 di Kota Bitung. Santai dan tanpa batas meskipun ia seorang kepala daerah.
Iya, Walikota Maurits memang orang yang tidak jaim, terbuka dan suka merendah. Meskipun begitu, ilmu politiknya bukan ilmu rendahan.
Menjadi anggota dewan tiga periode, satu periode wakil walikota dan menjadi ketua DPC PDIP Bitung, bukan prestasi recehan. Ia orang yang sabar, membangun karir bata demi bata. Ia bukan tipikal orang yang terbentuk secara instan.
Saat ditanya, “Kiapa lima taon lalu Pak Wali enda maju walikota?. Tanpa banyak pikir kata-kata ini terlontar polos dari mulutnya.
“Terus kita mo malawang instruksi partai, musti iko depe garis partai, kan enda samua yang torang suka musti mo jadi, samua katu ada depe proses,” Kata dia.
“Politik itu bukang soal kita mau ato nimau, mar bagimana memposisikan diri di tampa dengan waktu yang tepat. Politik itu sama dengan bermain bola, kalu samua suka jadi striker sapa depe bek dang,? Sambung Walikota Maurits dibarengi senyum.
Dari jawaban itu, tergambar bagaimana perspektif seorang Maurits Mantiri tentang bagaimana menjadi politisi. Karena itu, tidak heran saat ini dia menjelma menjadi salah satu politikus ulung di Sulut.
“Pilkada lalu kita dapa tawaran. Maju ulang jo wakil walikota. Nanti berikut kita maju walikota. Mar sama dengan kita bilang tadi jadi politisi bukang cuma asal sambar. Musti pake insting, lia realita di lapangan, kong katu kalu partai minta maju walikota kita musti patuh," sebutnya lagi.
"Nah, kebetulan dapa wakil Pak Hengky. Depe orang bersih, pambae, ramah pa orang laeng dengan so teruji kamari. Jadi enda bapikir lama le kita, soalnya dapa wakil le kong rakyat Bitung nimau, apa tu mo jadi," Dia tertawa.
Dia kemudian cerita tentang bagaimana menyelaraskan visi dan misinya bersama Wawali Hengky dengan para bawahan di Pemkot Bitung.
"Dari awal pimpin Bitung. Pelang-pelang kita dengan Wawali kase tau pa samua pejabat dengan ASN ini torang pe visi misi. Sapa yang siap manjo torang bajalang sama-sama, mar kalu ada yang susah sekali mo ator dengan susah mo ja kase tau akang, so musti tau diri," katanya.
Mendengar kata-kata Walikota Maurits khususnya dalam politik, banyak pelajaran yang didapat. Kalau kebanyakan politisi masih berpedoman pada garis lurus tanpa strategi. Walikota Maurits sudah mampu membuat belokan tajam sesuai dengan model ideal politik itu sendiri, yang tujuan utamanya demi kepentingan dan kesejahteraan publik.
Iya, sebagai pemimpin pemikir, pemimpin pelayan dan pemimpin pekerja. Walikota Maurits terlebih dahulu menata pemerintahan bersama Wawali Hengky, agar bersih dan berwibawah.
Karena benar kata Walikota Maurits dengan filosofi sepakbolanya. Manajer sehebat apapun tidak akan mampu membawa timnya juara jika semua strateginya tidak berjalan maksimal karena pemain yang tidak mau bekerjasama alias hanya mau pamer skill individu.
Lanjutkan kerja politik positif untuk rakyat Bitung Pak Wali. Masih banyak tugas berat menantimu di depan, termasuk mengurus rakyatmu yang sedang bergelut dengan pandemi corona.
Yakin saja dengan niat baik Pak Wali, rakyat Bitung akan selalu setia mendukungmu. Karena mereka tahu pemimpin mereka adalah sosok sederhana, bertanggungjawab, dapat dipercaya dan memiliki kemampuan mumpuni membawa kemajuan dan kesejahteraan bagi mereka dan Kota Bitung tercinta. (jack)
0 Komentar
Bagaimana Komentar Anda?